Minggu, 05 Juni 2005

Gigolo Ditangkap Polwil Surabaya

Pernah Layani Empat Tante Girang Sekaligus

Surya 27 Juni 2005


Rambutnya dipotong model shaggy jabrik yang lagi ngetren saat ini. Badannya juga tergolong kekar kalau tak boleh dibilang agak gemuk. Safarudin alias Udin, 35, nama pria itu, Jumat (24/6) sore ditangkap anggota Idik III Reskoba Polwiltabes pimpinan AKP Totok Sumarsono karena kedapatan membawa dua butir ineks di kawasan Pataya, dekat Stasiun Gubeng.


Saat diperiksa di kantor polisi, warga Kedondong Kidul III itu diketahui juga berprofesi sebagai gigolo.Udin mengaku sebagai gigolo yang sering dipesan tante girang di kota Surabaya, meski juga tak menolak melayani para gay.

Udin yang jadi gigolo sejak usia 30 tahun ditemui Surya di ruang Idik III. Ia mengaku kapok menjadi kurir yang bertugas mengantar ineks dari bandar ke orang-orang yang memesan. "Saya kapok dan tak akan berbuat itu (jadi kurir ineks) lagi," katanya.

Udin mengaku sering mangkal di kawasan Pataya untuk mencari tante girang yang membutuhkan jasanya untuk kencan di hotel. "Saya lumayan laris karena tarif saya tidak mahal, cukup Rp 150.000 untuk short time (delapan jam)," jelasnya.

Biasanya, demikian Udin, tante-tante girang itu muter-muter di kawasan Plasa Surabaya sebelum menghentikan mobil di kawasan Pataya. Di sanalah biasanya transaksi dilakukan.

Namun jika di Pataya lagi kosong order, Udin pilih mongkrong di kafe lantai III Tunjungan Plasa. "Biasanya mereka berkelompok dan minum-minum di cafe itu," kata Udin.

Tante girang yang membutuhkan jasanya biasanya mengedipkan mata. Itu kode agar Udin mendekat. Ketika itulah biasanya tante-tante tadi menyodorkan tisu yang sudah ditulisi nomor HP-nya.

Setelah itu Udin cukup SMS, dan kalau tante girang tadi berkenan, Udin tinggal menemui di hotel yang sudah ditentukan. "Biasanya mereka suka menginap di hotel kawasan Ngegel Jaya Utara," kata Udin.

Ia jelaskan, umumnya tante-tante itu seperti lelaki hidung belang, minta dilayani dengan berbagai model dan gaya. "Yang paling disenangi tente-tante itu gaya 69," ungkap Udin sambil cekikikan.

Suatu kali Udin mendapat order istimewa dari empat tante yang sama-sama haus seks. "Mereka minta dilayani bareng-bareng di satu kamar," ungkapnya.
Tapi Udin mengaku baru puas jika melayani gay. "Saya lebih menikmati jika bermain dengan seorang lelaki, apalagi kalau dadanya berbulu," jelasnya.
Ditanya resepnya bisa memuaskan nafsu tante-tante girang, Udin membantah kalau itu pengaruh ineks."Saya tak pernah pakai obat kuat. Ineks yang saya bawa itu hanya pesanan orang," katanya.

Kalau harus masuk penjara gara-gara ketahuan polisi bawa ineks itu, untuk sementara liburlah Udin praktik gigolo ya... (teddy ardianto)