Senin, 16 Januari 2006

Kemelut PT Iglas

Surya, Senin 16 Januari 2006

Dirut Karyawan Saling Lapor

SURABAYA, SURYA - Direktur PT Industri Gelas (Iglas Persero) Jl Ngagel dan karyawan saling melapor ke Polda Jatim terkait dengan pencemaran nama baik.

Karyawan PT Iglas yang diwakili Ketua Umum Serikat Pekerja Supriyadi melaporkan ke Polda Jatim berdasar dengan No LP/09/I/2006/ Biro Operasi terkait pernyataan Dirut PT Iglas Daniel S Kuswandi di beberapa media cetak terkait dengan
kebakaran tanggal 3 Oktober 2005.

“Nama baik kami dicemarkan karena Dirut menuduh kami membakar pabrik Iglas di Gresik melalui media cetak terbitan tanggal 7 November,” jelas Supriyadi.

Padahal tuduhan tersebut sama sekali tidak berdasar bukti dan fakta. “Saat kebakaran kami di Jakarta untuk demo, mana mungkin kami membakar,” kata Supriadi pekan lalu.

Bahkan kata Supriadi PT Iglas telah melakukan
penyuapan terhadap aparat Rp 30 juta soal penyelidikan kasus kebakaran.

Tak mau kalah, Dirut Iglas Daniel Kuswandi balik melaporkan karyawannya ke Polda Jatim dengan tuduhan mencuri data
tentang dana taktis untuk aparat sebesar Rp 30 juta yang dikeluarkan Direktur Keuangan.

Ekspose data itu ke media massa dianggap mencemarkan
nama baiknya. Selain itu Daniel juga melaporkan dugaan korupsi oleh karyawannya dengan membuat perusahaan baru di
luar Iglas hingga membuat perusahaan BUMN itu rugi Rp 10 miliar.

Kasat Pidana Umum AKBP Setija Junianta melalui Kanit Harda Kompol Kartono mengakui telah memeriksa Dirut PT Iglas Daniel S Kuswandi. Namun Kartono enggan mengungkap materinya. “Pemeriksaan Dirut PT Iglas terkait dengan kasus lama,” kata Kartono.

Konflik antara Daniel dan karyawannya mencuat sejak terungkapnya kebocoran di BUMN itu. Bahkan PT Iglas melalui konsultan manajemen risiko Haryoko Wirjosoetomo
mengungkapkan pendirian perusahaan penyuplai bahan baku
oleh oknum karyawan yang merugikan PT Iglas Rp 10 miliar per tahun. (ted)

Kamis, 12 Januari 2006

Kapolwiltabes Anang Iskandar

Surya, Kamis 12 Januari 2006

Pelajari Dulu, Baru Menggebrak

SURABAYA, SURYA - Kapolwiltabes Surabaya yang baru Kombes Pol Anang Iskandar belum akan melancarkan gebrakan baru di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Ia ingin mempelajari lebih dulu kasus-kasus kriminalitas yang menjadi tanggung jawabnya.

”Saya akan memelajari dulu kasus-kasus atau program-program yang ditinggalkan pendahulu saya. Baru setelah itu, gebrakan dilancarkan,” ujar Anang usai menerima jabatan dari kapolwiltabes lama, Kombes Pol Sutarman di Mapolda Jatim,
Rabu (11/1).

Anang menambahkan kasus-kasus itu akan dilanjutkan penyelidikan dan penyidikannya. Namun ia tetap memprioritaskan penangangan perjudian, pembalakan liar (illegal logging) dan penambangan liar (illegal mining). ”Program lama sesuai instruksi Kapolri tetap menjadi prioritas saya,” kata Anang.

Mantan Kapolres Metro Jakarta Timur yang kelahiran Mojokerto pada 8 Mei 1958 itu menjelaskan pembalakan liar memang tidak ada di Surabaya, namun Surabaya dikenal sebagai daerah transit untuk tindak kejahatan illegal logging.

”Surabaya juga bukan daerah illegal mining, tapi Polwiltabes Surabayakan meliputi juga Sidoarjo, dan Gresik. Saya kira illegal mining mungkin terjadi di Sidoarjo dan Gresik, sedangkan Surabaya menjadi lokasi transit,” katanya.

Sebagai pejabat baru, kata pengganti Kombes Pol Sutarman yang dipromosikan menjadi Kapolda Kepulauan Riau itu, pihaknya berharap ada dukungan dari masyarakat, anggota di jajaran Polwiltabes Surabaya, dan atasannya.

”Saya akan berupaya menjalankan visi Polri sebagai pelayanan masyarakat,” kata lulusan Akpol tahun 1982, PTIK 1988, dan Sespim 1996 yang pernah menjabat Kapolres Blitar dan Kediri itu.

Selain Anang, Kapolwil Bojonegoro Kombes Pol Imam Wahyudi
menerima jabatan dari Kombes Pol Daminanus Jackie, Kapolwil Malang Kombes Pol M Saleh digantikan mantan Kabid di Pus Provost Propam Polri dan Kapolwil Madura Kombes Pol Agus Yudarso digantikan Kombes Pol Affan Rianto mantan
Kapoltabes Pontianak. (ted)