Minggu, 15 Oktober 2006

Dibalik Terbakarnya Pertokoan Keputran

Minggu, 15/10/2006 19:49 WIB
www.beritajatim.com
Mati-Matian Selamatkan Harta Malah Disoraki
Reporter : Teddy Ardianto
Fotografer : Arif Fajar Ardianto

Surabaya - Musibah kebakaran di komplek pertokoan Pasar Keputran Surabaya ini ternyata tidak menggugah rasa empati dari warga yang menonton kejadian yang meluluhlantakan enam toko itu. Warga yang justru meledek pemilik toko yang berusaha mati-matian menyelamatkan harta bendanya.

Ketika api menjilat-jilat dengan cepat, seorang pemilik toko usaha foto copy di Jalan Urip Sumoharjo 3 A, Hanafi, berjuang keras menyelamatkan barang-barangnya. Meski api berkobar di dalam tempat usahanya, ia memaksa akan membuka pintu rolling door, Minggu (15/10/2006).

Namun karena panik, kunci yang dibawanya gagal membuka pintu. Usaha yang dilakukan pemuda itu nampaknya justru disoraki oleh ratusan orang yang menyaksikan kebakaran. Bahkan terkesan mengolok-olok, bukannya berusaha membantunya.

Pantauan beritajatim.com, upaya Hanafi itu sempat dicegah oleh petugas PMK dengan alasan berbahaya bagi keselamatan jiwanya. Sebab di dalam tokonya, si jago merah menyala dengan liar.

Namun peringatan petugas PMK itu tidak digubrisnya. Dalam kondisi sang pemuda panik, para penonton justru meledeknya. "Dasar tidak sayang nyawa," teriak salah satu warga. Namun ledekan itu tidak digubrisnya. Tak lama kemudian, dua orang saudaranya tiba, dan membantu menjebol pintu dengan kayu.

Saat menjebol pintu dilakukan tiga saudara itu, warga sekali lagi meneriaki 'Hijau...Hijau...Hijau' bak iklan salah satu perusahaan rokok. Dan brakkkk...! Jebolah pintu. Tapi sayangnya usaha itu sia-sia. Sebab peralatan mesin foto copy sudah hangus.

"Aduh Pak...ini mau lebaran bagaimana nanti saya mencari nafkah. Tapi yang jelas api bukan dari tempat saya. Sebab kita tutup Sabtu - Minggu," kata Hanafi dengan nada memelas. Ia tidak tahu harus kemana untuk mendapatkan ganti akibat harta bendanya luluh lantak di lalap api yang belum jelas sumbernya itu.[bj1]

Tidak ada komentar: