Minggu, 31/12/2006 20:20 WIB | ||||||
Sayang Nyawa, Yanti Rela Setengah Bugil | ||||||
Reporter : Teddy Ardianto | ||||||
Fotografer : Teddy Ardianto | ||||||
Surabaya - Terapung-apung di laut dengan ombak setinggi tiga-enam meter selama dua hari tak pernah dibayangkan dalam hidupnya oleh Yanti (28), wanita asal Poncoharjo Grobogan Jawa Tengah. "Alhamdullilah saya bisa selamat meski dikelilingi ombak setinggi 3-6 meter," kata Yanti kepada beritajatim.com di RS Pelabuhan (PHC) Surabaya, Minggu (31/12/2006) sambil mengusap air matanya yang terus membasahi pipinya. Yanti mengaku ikut sedih karena teringat dengan anak-anak dan orangtua ketika berada di Kapal terlihat panik dan tidak bisa berbuat banyak. "Banyak Orangtua yang pasrah ketika kapal mulai tenggelam karena tidak bisa meloncat ke dalam sekoci," kata Yanti sambil sesenggukan. Yanti mengaku dengan sekuat tenaga meraih sekoci ketika kapal mulai oleng karena dihantam ombak setinggi enam meter di perairan Mandalika. "Saya naik sekoci bersama lima orang saat itu hujan deras dan sekoci penuh dengan air," kata Yanti. Yanti mengaku saat naik sekoci langsung melepas celana jeans dan membuang meski didalam sakunya ada sejumlah barang berharga berupa HP dan dompet berisi sejumlah uang. "Saya hanya memakai pakaian dalam. Karena kalau tidak lepas celana jeans saya maka akan tidak bisa naik ke sekoci. Sebab terlalu berat," terang Yanti. Setelah bisa naik sekoci Yanti selama dua hari terapung-apung dilaut dan hanya bisa minum air hujan maupun sisa air mineral. "Kami hanya pasrah saja apakah bisa selamat atau tidak," terang Yanti. Pasalanya ketika ada kapal lewat banyak yang tidak tahu padahal beberapa kali membunyikan peluit yang dibawanya dari sekoci."Lampu baterey saya juga mati karena terkena air, kalau bisa dipakai pasti kapal tersebut akan menolong kami," terang Yanti. Untung saja ada kapal berbendera Vietnam yang datang kemudian menolong lima orang yang dengan menggunakan sekoci di tengah laut. "Alhamdulillah saya masih diberi umur panjang," katanya. [bj1/ted]
|
Minggu, 31 Desember 2006
Dibalik Tenggelamnya KM Senopati Nusantara
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
sampai etik ini selama sekian tahun saya masih belum bisa menemukan kedua orang tua saya yg ikut menjadi korban KM.Senopati
Posting Komentar