Selasa, 15 Januari 2008

Ekonomi Amerika Melemah, Asia Kena Dampak

www.beritajatim.com
Selasa, 15/01/2008 09:38 WIB

Rekomendasi Jatim Investmen Management (JIM)
Reporter : Teddy Ardianto

Surabaya - Market global perdagangan rata-rata masih mengalami penurunan dengan dimotori oleh aksi jual investor pada saham-saham pembiayaan, terkait oleh kekhawatiran meningkatnya kasus gagal bayar akibat pelemahan roda ekonomi.

Sentimen negatif dari perkembangan perekonomian Amerika juga memunculkan kekhawatiran bahwa pelemahan ekonomi Amerika akan memberi dampak negatif terutama pada eksporter dari regional Asia.

Sehingga market regional Asia rata-rata ditutup melemah pada perdagangan kemarin. Harga beberapa komoditas di global market: CPO mixed sejak (9/1) 1.040, Timah penutupan (11/1/2008) 16.158, Nikel penutupan (11/1/2008) 28.380, Emas turun 909,240. Rupiah rebound ke level 9.425.

Minyak mentah pada perdagangan lanjutan melalui fasilitas elektronik Nymex (New Mercantile Exchange), Globex, Senin (14/1/2008), pukul 16:00 WIB, minyak mentah jenis WTI (West Texas Intermediate) untuk penyerahan Februari 2008 tercatat US$93,20 per barel, naik US$0,51 dari harga penutupan sehari sebelumnya. Pada perdagangan Jum™at (11/1), WTI Februari 2008 ditutup US$92,69 per barel.

Stock Exchange Focus

JCI ditutup tergelincir 19,891 poin atau 0,70% dengan volume 4,6M lembar saham senilai IDR7,7T, dengan 55 saham naik, 150 saham turun dan 55 saham unchanged.

Setelah mengalami rally-rally penguatan pada perdagangan pekan kemarin, pada awal pekan ini IHSG ditutup melemah. Hal ini dipicu oleh aksi profit taking investor untuk merealisasikan keuntungan yang sudah didapat.

Aksi jual tersebut pada perdagangan kemarin juga dipengaruhi oleh melemahnya market Asia akibat sentimen negatif dari market global. Sektor infrastruktur menjadi lagging sector setelah investor banyak melakukan penjualan pada sahamsaham dari sektor tersebut, diikuti oleh sektor finasial dan consumer good.

Sentimen dari luar negeri masih mewarnai pergerakan IHSG pada hari ini. Pelemahan ekonomi Amerika akan diikuti pula oleh pelemahan pada market global dan regional Asia. Profit taking masih dimungkinkan akan terjadi dengan tekanan yang terbatas.

Dari grafik teknikal, IHSG masih menguji kekuatan level 2.800an. Dalam jangka menengah, IHSG masih berpeluang menguat dan membentuk range perdagangan baru. Pergerakan IHSG dimungkinkan akan berada pada kisaran 2.798-2.842 (support dan resist). Rekomendasi secara keseluruhan adalah Wait & See Buy (selected Buy pada saham-saham yang mempunyai fundamental solid).[ted]

Tidak ada komentar: