Sabtu, 25 Agustus 2007

Mountain Bromo







Bromo Sejuta Pesona

ANDA belum pernah ke Gunung Bromo? Jika belum, lekaslah berkunjung ke gunung yang pemandangannya menawan itu. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang letaknya di tengah-tengah wilayah Propinsi Jawa Timur luasnya 800 km2.

Bromo merupakan gunung berapi terbesar di Jawa Timur dan Gunung Semeru merupakan Gunung tertinggi di Pulau Jawa puncaknya berada pada ketinggian 3.676 m di atas permukaan laut.

Kaldera Tengger di puncak Gunung Bromo yang luasnya 10 km2 merupakan perpaduan antara lembah dan ngarai dengan panorama yang menakjubkan.

Kawah Bromo berada di bagian utara berketinggian 2.3382 m di atas permukaan laut masih aktif dan setiap saat mengeluarkan kepulan asap ke udara.

Suhu rata-rata di puncak Bromo antara 5 - 18 derajad Celcius. Bagian selatan merupakan dataran tinggi yang dipisahkan oleh lembah dan ngarai, danau-danau kecil yang membentang di kaki Gunung Semeru yang dirimbuni hutan dan pepohonan sungguh merupakan pesona alam yang mengagumkan.

Di kawasan wisata ini penduduknya dikenal dengan sebutan warga Tengger. Orang Tengger hidup dari bercocok tanam sayur-sayuran memiliki budaya yang khas, diyakini sebagai keturunan orang-orang Majapahit yang menyingkir saat Majapahit mengalami kemunduran bersamaan dengan menyebarnya agama Isalm di Jawa.

Meski tidak memiliki candi, menurut keputusan Parisada Hindu Darma masyarakat Tengger memeluk agama Budha Mahayana. Dalam melakukan upacara, namun dalam peribadatan diadakan di Poten, punden-punden atau danyang.

Pada malam ke-14 Bulan Kasada Masyarakat Tengger penganut Agama Hindu (Budha Mahayana menurut Parisada Hindu Jawa Timur) berbondong-bondong menuju puncak Gunung Bromo, dengan membawa ongkek yang berisi sesaji dari berbagai hasil pertanian, ternak dan sebagainya.

Bawaan hasil bumi itu lalu dilemparkan ke kawah Gunung Bromo sebagai sesaji kepada Dewa Bromo yang dipercayainya bersemayam di Gunung Bromo. Upacara korban ini memohon aar masyarakat Tengger mendapatkan berkah dan diberi keselamatan oleh Yang Maha Kuasa.

Upacara Kasada diawali dengan pengukuhan sesepuh Tengger dan pementasan sendratari Rara Anteng Jaka Seger di panggung terbuka Desa Ngadisari. Kemudian tepat pada pukul 24.00 dini hari diadakan pelantikan dukun dan pemberkatan umat di poten lautan pasir Gunung Bromo.

Dukun bagi masyarakat Tengger merupakan pemimpin umat dalam bidang keagamaan, yang biasanya memimpin upacara-upacara ritual perkawinan dll. Sebelum dilantik para dukun harus lulus ujian dengan cara menghafal dan membacakan mantra-mantra.

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sebagai daerah endapan lava tanahnya cukup subur tumbuh berbagai macam tumbuhan langka diantaranya rumput-rumputan, pinus merkusii, cemara, dan edelweiis (Anavalis sp.) serta berbagai jenis tumbuhan tropis yang lain.

Berbagai satwa yang hidup di kawasan Bromo Tengger Semeru antara lain : Babi hutan (Sus Scrafa) Rusa Timur (Cervus Timorensis), Serigala dan bajing terbang, macan tutul, trenggiling (mani para manis javanicus) serta berbagai jenis spesies burung.[bj1]

Tidak ada komentar: